Luang Phor Pinak, atau Luang Pu Pinak, adalah seorang bhikkhu terkemuka di Thailand yang dikenal sebagai salah satu master meditasi terbesar di negara tersebut. Beliau lahir pada 1 Maret 1913 di Amper Tatan, Provinsi Uthai Thani, Thailand. Sejak muda, Luang Phor Pinak menunjukkan minat mendalam terhadap spiritualitas dan fenomena supranatural, yang mendorongnya untuk menempuh jalan kebhikkhuan dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spiritualnya.
Pada tahun 1938, pada usia 25 tahun, beliau ditahbiskan sebagai bhikkhu di Wat Nong Tao, Uthai Thani, di bawah bimbingan Luang Phor Sin, seorang bhikkhu senior dengan lebih dari 70 pansa (tahun kebhikkhuan). Setelah menyelesaikan pendidikan Pali dan studi Buddhisnya, Luang Phor Pinak melanjutkan perjalanan spiritualnya ke Wat Patsutawa di Provinsi Sakon Nakhon, di mana beliau bertemu dengan guru utamanya, Luang Pu Mun Bhuridatta Thera, seorang master meditasi terkenal. Selama 42 tahun berikutnya, beliau mengikuti Luang Pu Mun dalam praktik thudong (pengembaraan hutan), melakukan perjalanan melintasi Thailand, Burma, Laos, Kamboja, dan bahkan hingga India, mengunjungi situs-situs Buddhis penting dalam upaya ziarah dan pendalaman meditasi.
Selama perjalanannya di Thailand, Luang Phor Pinak berperan dalam pembangunan sekitar 30 vihara di seluruh negeri, termasuk Wat Tan Sulatkang di Provinsi Nakhon Si Thammarat, Wat Tan Quay di Provinsi Phetchabun, dan Wat Sanamlao di Provinsi Saraburi. Beliau pindah ke Saraburi pada tahun 1984 dan mendirikan Wat Sanamlao, yang selesai dibangun pada tahun 1987. Di vihara inilah beliau menghabiskan 19 pansa terakhirnya sebelum mencapai tingkat Arahat (keadaan di mana seseorang sepenuhnya terlepas dari dunia material) pada 13 November 2002.
Sebagai seorang master meditasi, Luang Phor Pinak mencapai tingkat konsentrasi meditasi yang tinggi, memungkinkan beliau untuk mengakses alam-alam spiritual yang lebih tinggi. Selain itu, beliau mempelajari berbagai wicha (ilmu gaib) yang dipelajari selama 42 tahun sebagai bhikkhu hutan, yang memungkinkannya menciptakan beberapa amulet (jimat) paling kuat yang pernah dibuat. Amulet-amulet ini, seperti The Dao (jimat bintang), Duang Tar Pattien, Palakid Hua Chamut, Palakid Ling Tong Kum, Yoni, dan Tarkruts Debuk, sangat dicari hingga hari ini karena diyakini memiliki khasiat perlindungan dan keberuntungan.
Kisah hidup Luang Phor Pinak mencerminkan dedikasinya yang mendalam terhadap praktik spiritual dan kontribusinya yang signifikan terhadap komunitas Buddhis di Thailand. Beliau dihormati sebagai salah satu bhikkhu paling berpengaruh dalam tradisi meditasi Thailand, dengan warisan yang terus menginspirasi praktisi dan umat Buddhis di seluruh dunia. (Katha ini sangat langka karena dibuat dari tulang beliau)